Agama, Kepercayaan & Keyakinan
Oleh : Poloria Sitorus
Semua masyarakat mempunyai nilai sistem kepercayaan, pemahaman, harapan dalam mempersatukan anggota mereka dari kelompok budaya yang berbeda-beda. Nilai yang dimaksud ialah suatu agama yang melibatkan iman atau keyakinan seseorang terhadap Illahi (Allah) yang suci. Agama mempengaruhi semua segi suatu budaya. Kepercayaan adalah suatu unsur subsistem yang ideologis, yang menyangkut subsistem dalam kemasyarakatan. Selain itu ada juga sistem yang tidak beragama tetapi lebih menekankan kepada sistem kepercayaan tradisional yang dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan dan nilai-nilai tradisional.
Menurut mereka agama adalah tentang hubungan individu pada dunia dengan alam baka, yang selanjutnya masing-masing membawa suatu konsepsi yang berbeda menyangkut nilai, arti atau makna dari hidup itu sendiri, yang berisikan tentang apa yang harus dilakukan dalam hidup ini untuk pencapaian keselamatan jiwa atau rohaniah. Kepercayaan ini terjalin dengan tradisi suatu budaya.
Di banyak negara-negara ada yang menganut agama dalam sistem politis, sebagai contoh agama Budha, negara-negara yang menganut agama Budha adalah Myanmar, Laos, Thailand, selain itu negara Pakistan dan Iran menganut agama Islam. Disamping itu negara Indonesia juga mayoritas menganut agama Islam, selain itu juga memiliki lima agama yang diakui dan sistem kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam ideology pancasila (dalam hal ini; sebelum diakuinya agama Khong Hu Chu).
v Klassifikasi dan Distribusi Agama
Agama merupakan bagian dari perubahan kebudayaan-kebudayaan tersebut melalui proses-proses dan keunikan tersendiri. Terbentuknya hubungan dan asal mula antara keyakinan dan agama seperti agama Kristen dan agama Islam dimana dapat dikemukakannya keturunan dari golongan agama Yahudi dan bukan seperti yang kita ketahui digolongkan berdasarkan keyakinan seperti mereka didalam mempelajari bahasa.
Ada perbedaan kepercayaan monotheisme dan polytheisme. Monotheisme mempercai dan meyakini adanya satu Tuhan dan kepercayaan polytheisme mempercayai adanya banyak Tuhan. Ahli bumi mengkategorikan bahwa agama sebagai universal, ethnic atau adat istiadat (tradisional).
Agama Kristen, Islam, dan Budha merupakan agama mayoritas yang ada di dunia dimana tuntutan kepercayaan dapat dipakai semua umat manusia dan mencoba untuk membawa kepercayaan tersebut ke semua negeri walaupun itu merupakan tugas dari mualim dan perubahan itu sendiri.
Keyakinan tiap ethnic sangat terikat kuat oleh identifikasi golongan kebudayaan, itu biasanya menjadi bagian anggota dari keyakinan yang lahir di tiap ethnic. Keyakinan tersebut tidak biasanya memeluk agama baru dan mereka terbentuk dari anggota komunitas yang khusus terdekat berdasarkan fakta, keterangan golongan ethnik dan keyakinan setiap ethnic, sebagai contoh : agama Yahudi, agama Hindu, agama Shinto – Jepang, merupakan suatu dasar yang utuh dalamn seluk beluk kebudayaannya.
Mengenai suku (tradisi), keyakinan itu terbentuk dari ethnis yang dibedakan dengan bentuk ukuran yang sekecilnya. Mereka identik unik, dimana golongan kebudayaan yang terbatas yang tidak sepenuhnya terpikat ke dalam masyarakat modern.
v Prinsip Agama
Setiap kepercayaan-kepercayaan atau agama besar mempunyai perbauran kebudayaan dan penyampaian yang berbeda. Setiap agama mengalami perubahan berupa inovasi dan difusi. Setiap perbedaan tempat memiliki perbedaan kepercayaan dan di setiap daerah yang berdekatan sering mengalami terjadinya percampuran kepercayaan masing-masing.
v Judaism (Agama Jehuda)
Agama Jehuda adalah kepercayaan terhadap Allah yang tunggal, sama seperti Kristen dan Islam. Tidak seperti agama lain, agama Jehuda lebih dikenal sebagai kelompok etnis kepercayaan yang mempunyai hukum-hukum agama yang keras. Agama Jehuda yang lebih dikenal dengan atheis kepercayaan merupakan pembauran antara kepercayaan Israel kuno dengan keyakinan/kepecayaan Jahudi. Kemengan perang memberikan kesempatan bagi orang Jahudi untuk menyebarluaskan kepercayaan mereka tersebut. Antara abad ke-13 hingga abad ke-14 banyak pengikut agama Jehuda di Polandia dan Rusia. Orang Jahudi merupakan element penting dari para imigran Inggris dan penduduk-penduduk barat.
v Cristiany (Kristen)
Agama Kristen mempunyai azas dari ajaran Yesus, yang mengikrarkan hadirnya perjanjian baru dimana para pengikut-NYA percaya akan kehadiran/kedatangan Mesias yang dijanjikan oleh Allah. Perjanjian baru ini mengubah pandangan penganut agama Jehuda dan janji keselamatan bagi kehidupan umat manusia yang tidak hanya bagi orang-orang terpilih.
Misi orang Kristen adalah mengabarkan/menginjilkan akan kehadiran Yesus dan menjanjikan keselamatan dan harapan. Agama ini dengan cepat menyebar pada penduduk-penduduk kelas bawah di sebelah barat dan timur kerajaan Roma dan menuju kota utama Roma. Pada tahun 313 SM, Kaisar Roma “Constantine” menyatakan bahwa Kristen sebagai agama kerajaan, kemudian agama ini menyebar ke seluruh Eropa.
Selanjutnya repormasi protestan terjadi pada abad ke-15 dan abad ke-16 dimana gereja-gereja bergerak ke barat meninggalkan kekuasaan Khatolik Roma di Eropa Selatan, sedangkan di sebelah Utara dan Barat Eropa mulai mendominasi kehidupan gereja. Perpecahan ini menimbulkan persebaran agama Kristen Khatolik ke arah Spayol dan Portugal yang berkoloni di Amerika Latin dan membawa serta bahasa mereka dan menyebarkan Khatolik Roma disana. Mereka juga menyebarkan Khatolik Roma ke Philipina, India dan Afrika, sedangkan Protestan menyebarkan agamanya bergerak ke Amerika Tengah, Australia, New Zeland dan Afrika Selatan.
v Islam
Agama Islam juga mempunyai kesamaan dengan agama Jehuda, dimana agama ini mempercayai Allah yang tunggal (kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa). Seperti agama lain Islam mempercayai bahwa Adam adalah manusia pertama, Abraham adalah salah satu keturunannya dan Mohhammad dipercayai sebagai Nabi (Utusan Allah) yang menjalani dan melengkapi pekerjaan para Nabi sebelumnya, termasuk Nabi Musa, Nabi Daud dan nabi-nabi lainnya. Qur’an yang merupakan kalimat-kalimat Allah diberikan kepada Mohhammad yang tidak hanya mengandung aturan-aturan sholat dan agama, tetapi juga instruksi terhadap hubungan sesama manusia.
v Hindu
Hindu adalah agama yang tertua di dunia. Hindu merupakan ethnic agama, sebuah jaringan keagamaan filosofi, sosial ekonomi dan terdiri dari perkumpulan-perkumpulan seni yang bersifat budaya rakyat India. Diperkirakan 1 milliar pengikutnya terutama di Asia dan yang terbesar di India. Sekitar 80 % penduduk India beragama Hindu. Daerah asalnya berada di lembah sungai Indus, hingga tersebar sampai ke arah timur sungai Gangga dan ke arah Selatan, berbatasan dengan wilayah yang bercampur dengan agama lain. Agama Hindu juga masuk ke wilayah Thailand, Laos, Vietnam, Myanmar, Sri Langka, serta Kamboja hingga ke Indonesia yaitu di Bali.
Agama Hindu kaya dengan ritual dan upacara festival. Proses ritual bersamaan dengan perayaan sastra. Hasil karya agama Hindu yaitu candi-candi yang ditemukan dari bekas peninggalan sejarah yang menggambarkan kedamaian dan keabadian Tuhan. Candi-candi tersebut merupakan tempat-tempat yang suci karena digunakan sebagai tempat untuk sembahyang.
v Budha
Budha merupakan agama yang mengajarkan Pilosofi moral yang menawarkan sebuah penjelasan pada setan dan kesengsaraan manusia dan berpandangan ke jalan yang terang dan terbatas dari kebohongan pada pengertian empat (4) kebenaran kebangsawanan yang berisikan eksistensi yang melibatkan penderitaan. Penderitaan yang melahirkan hasrat penderitaan. Ketika itu ingin dihilangkan, maka melalui pendidikan pada perbaikan kepercayaan dan pembenaran berpikir. Budha memerintahkan pengikutnya untuk membawa pesan sebagai missioner pada sebuah doktrin untuk membuka semua kesucian, dimana pesan ini bertujuan untuk pencerahan kepada umat manusia.
Budha masuk ke Asia pada abad ke-3 yang dibawa oleh pendeta-pendeta dan saudagar. Ada tiga (3) jenis bagunan dan monument agama Budha, yaitu : *Stupa yang merupakan sebuah tempat penyembahan, **Kuil/Pagoda adalah sebuah tempat penyimpanan patung, dan ***Tugu yaitu beberapa bangunan yang terdiri dari beberapa tugu dan berukuran kota kecil.
v Etnis (Suku Bangsa)
Membahas tentang keanekaragaman budaya tidak lepas dari kata suka bangsa, yang berasal dari kata “ethos” yang artinya “orang-orang” atau “bangsa”. Istilah ini umumya digunakan mengacu pada jalur keluarga orang-orang tertentu yang mempunyai suatu karakteristik. Tidak ada ciri tunggal yang menandakan satu suku bangsa tertentu. Pengenalan masyarakat akan suku, mungkin didasarkan pada bahasa, agama, asal nasional dan kebiasaan-kebiasaan yang khas.
Secara normal, acuan ke masyarakat ke-suku-an adalah pengenalan status minoritas mereka dalam suatu daerah atau negara yang dikuasai suatu kelompok kultur mayoritas. Kita tidak mengidentifikasi orang Korea tinggal di negara Korea sebagai suatu kelompok ke-suku-an karena mereka memiliki kultur yang dominan di dalam daratan mereka sendiri. Orang Korea yang tinggal di Jepang, bagaimanapun itu membuat suatu kelompok dipencilkan di dalam negeri asing itu.
Oleh sebab itu, maka suku bangsa adalah suatu bukti areal keanekaragaman budaya dan suatu peringatan bahwa daerah kultur jarang homogen di dalam karakteristik oleh semua penghuni.
Kesimpulannya :
Bahwa dari hasil pembahasan di atas, maka dapat kita mengerti bahwa agama itu merupakan suatu unsur yang sangat berpengaruh terhadap perubahan suatu pola kebudayaan dalam masyarakat tertentu karena agama itu sendiri membawa ajaran-ajaran bersifat mengajak suatu perubahan terhadap pola pikir umat manusia dalam kehidupannya. Tentunya ajaran yang dimaksud di sini, adalah; ajaran-ajaran yang baik atau yang bersifat positif untuk memberikan penerangan terhadap umat manusia dalam memahami hubungannya dengan Sang Pencipta (Tuhan Yang Maha Esa), dengan hubungannya dengan manusia lain dan hubungannya dengan alam sebagai lingkungan hidupnya.
(dengan membaca berbagai sumber)
Penulis adalah :
Mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan
Medan state, on Tuesday-February 23th 2010 (02.17am)