Minggu, 11 Maret 2012

Getaran Pena Venny Mandasari


Getaran Pena Venny Mandasari
(Poloria Sitorus)

            “Oh Tuhan, Hilangkanlah Penyakit Dystonia-ku…”
            Begitulah kisah Venny Mandasari yang saya baca pada Rubrik Kisah Nyata “Oh My God” Majalah Say yang dikisahkan oleh Titien Say.
            Venny bergabung dengan KSI-Medan sejak beberapa tahun lalu, sekitar awal Mei 2010. Itulah awal pertama Venny datang dalam diskusi rutin KSI-Medan, di bawah rindang pohon asam, Taman Budaya Sumatera Utara. KSI-Medan adalah sebuah komunitas sastra yang melakukan diskusi rutin seputar sastra, seni dan budaya setiap Sabtu sore pkl.15.00Wib s/d pkl.18.00Wib yang dipimpin oleh seorang sastrawan dan seniman kota Medan; Idris Pasaribu.
            Pertama sekali bertemu Venny, jujur saya dan teman-teman anggota KSI-Medan lainnya sedikit merasa tidak biasa. Merasa aneh dan heran, “Mengapa Mbak Venny…tubuhnya bergetar terus..?” tanya itu dalam hati kami masing-masing, termasuk saya. Tapi saya sendiri, bersih dari jiwa, tersenyum memandangnya. Saya merasa terharu melihat keadaan fisiknya yang seperti itu. Sangat terharu sampai tersembunyikan tangis dalam hati. Namun di sisi lain, jauh terselubung di kedalaman qalbu, saya sungguh mengaguminya. Sungguh-sungguh kagum padanya. Sebab dengan segala keterbatasan fisiknya yang demikian, Venny sanggup menjadi seorang penulis yang karya-karyanya sudah banyak berkiprah meramaikan khasanah sastra, baik di Koran Lokal maupun Nasional, dan banyak juga karya-karyanya yang sudah berhasil menembus Majalah-Majalah Nasional seperti Majalah STORY, Majalah GADIS, Majalah SAY, dan lain-lain.